Saudaraku..

Monday, May 3, 2010

Membatasi dan Menambah Bandwidth Pada PC Client


Sebenernya cara ini adalah cara yang digunakan untuk mempercepat kecepatan ineternet kita pada windows XP.
Inti nya adalah windows XP tersetting secara default akan mengambil 20% dari kecepatan akses internet kita yang 100%.
Sebenar nya, ada beberapa software juga yang dapat kita gunakan untuk membatasi pemakaian bandwidth pada tiap komputer client, tapi cara ini belum dapat menjamin 100% bandwidth komputer client di warnet terbagi secara adil.
Nah, cara yang akan saya gunakan adalah dengan cara mensetting % penggunaan bandwidth client yang di setting melalui windows itu sendiri.
Cara nya adalah sebagai berikut:
1. Klik start ==> run
2. Lalu ketik gpedit.msc, Kemudian setelah itu keluar kotak “Group Policy”
3. Di “ Computer Configuration “, Pilih “Administrative Templates“
4. Lalu pilih “ Network “
5. Klik pada “QoS Packet Scheduler “
6. Setelah itu Pilih Pada “ Limit reservable Bandwidth “
7. Pilih dari “ Not Configured “ menjadi “ Enable “
8. Setelah itu Pada tabel bawah pada tulisan “ Bandwidth Limit % “ Ubah Dari “20” Menjadi “80 atau 20”, Lalu “Apply” , “ OK “. setting ini tergantung dari jumlah komputer, jika kita mau setting setiap komputer dapet bandwith 10% maka kita tinggal masukan angka 90%, bila setiap komputer ingin kita set dapat 20% maka tinggal kita masukan angka 80%.

semoga membantu.

Friday, February 19, 2010

Mengatur Bandwidth Pada Client

Bandwidth Limiter | Pembatas Bandwidth
Posted in: Informasi, Software.
Jul 23rd, 2008 by sapimoto.
Bandwidth Limiter atau Pembatas Bandwidth adalah sebuah cara atau aplikasi atau software untuk membatasi koneksi internet dari user dalam suatu Local Area Network atau Wide Area Network sehingga koneksi yang didapat oleh semua user dalam satu struktur jaringan, diharapkan untuk bisa hampir setara. Untuk mendapatkan software pembatas bandwidth atau lebih dikenal dengan bandwidth limiter, bukan merupakan sebuah jalan yang mudah apalagi untuk pengguna operating system Windows. Kebanyakan tips yang diberikan oleh para master jaringan untuk melakukan pembatasan bandwidth adalah menggunakan Linux.

Beberapa hari ini, saya sedang melakukan perburuan terhadap tips untuk membatasi bandwidth ataupun software bandwidth limiter yang bisa diaplikasikan untuk windows, dikarenakan koneksi internet yang saya gunakan dalam Local Area Network sudah sangat padat dan mulai sering bermasalah dengan banyaknya terjadi kemacetan yang disebabkan adanya beberapa user yang menggunakan koneksi internet dengan tidak menghiraukan kebutuhan user lain. Download besar-besaran dilakukan tanpa henti, membuka browser masing-masing dengan tab yang sampai tidak muat untuk terlihat dalam satu window, dan yang lebih parah adalah satu user membuka beberapa window browser dengan isian tab yang sangat banyak sekali.

Bagi pemakai Linux, pasti sudah tidak asing dengan yang namanya Microtic atau Squid, sedangkan untuk Windows saya baru menemukan CCProxy yang memiliki kemampuan untuk melakukan pembatasan bandwidth terhadap user.

Dan seperti yang saya katakan sebelumnya, saat ini saya menggunakan CCProxy yang telah dicrack sebagai alternatif pembagian koneksi internet, yang memiliki fasilitas sebagai pembatas bandwidth dan koneksi user, tidak seperti WinProxy yang hanya dapat membatasi user berdasar IP. Tetapi melihat yang terjadi saat ini, dari pembatasan yang saya lakukan pada setting sepertinya sama sekali tidak memberikan pengaruh seperti yang saya harapkan. Walaupun saya telah melakukan pembatasan koneksi sebanyak 10 koneksi untuk tiap user, tapi masih banyak user yang mampu untuk membuka banyak sekali tab dalam sebuah browser. Ataukah mungkin yang dimaksud dengan 10 koneksi adalah 10 window dan bukan 10 tab, saya juga belum paham akan hal tersebut.

Setelah gagal melakukan pembatasan bandwidth dengan menggunakan cara melakukan pembatasan koneksi, kemudian saya coba untuk melakukan setting dengan melakukan pembatasan bandwidth dengan cara pengalokasian jumlah bandwidth yang tersedia kepada user. Karena saat ini Telkom Speedy, sudah meningkatkan downstream menjadi 1019 Kbps untuk dan upstream 123 Kbps, maka saya bagi untuk tiap-tiap user mendapatkan jatah sebesar 25Kbps. Dengan setting yang kedua ini, ternyata juga tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Kemudian menggabungkan kedua metode pembatasan bandwidth yang dapat dilakukan CCProxy, ternyata hasilnya juga nihil.

Berhari-hari mencari tips dan trik ataupun software gratis sebagai pembatas bandwidth di windows, sampai sekarang belum menemukan sama sekali. Beberapa tulisan yang membahas pembatas bandwidth atau bandwidth limiter hampir selalu berbasis pada Linux, dimana saya belum terlalu menguasainya, lagipula komputer yang digunakan ini adalah fasilitas kantor yang sudah mendapatkan operating sistem berupa Windows dan sangat tidak mungkin jika kemuduan tiba-tiba saya merubahnya menjadi Linux.

Dalam tulisan ini, sebenarnya saya sedang ingin mencari referensi atau petunjuk dari para pengunjung sapimoto.com tentang Pembatas Bandwidth atau Bandwidth Limiter apa yang biasanya digunakan oleh warnet atau pengelola internet dalam sebuah Local Area Network maupun Wide Area Network, dan tentunya dengan menggunakan Windows sebagai operating systemnya. Karena perburuan yang saya lakukan melalui mesin pencari menggunakan kata kunci pembatas bandwidth ataupun bandwidth limiter dengan ditambah embel-embel Windows, belum membuahkan hasil seperti yang saya inginkan. Terimakasih atas segala bantuan yang diberikan.

Download Software KLIK DISINI
Download Manual Software KLIK DISINI
Download Crack KLIK DISINI

Thursday, February 18, 2010

Pengin Tahu Lebih Dalam Tentang HTB pada QoS RouterOS Mikrotik

Implementasi QoS (Quality of Services) di Mikrotik banyak bergantung pada sistem HTB (Hierarchical Token Bucket). HTB memungkinkan kita membuat queue menjadi lebih terstruktur, dengan melakukan pengelompokan-pengelompokan bertingkat. Yang banyak tidak disadari adalah, jika kita tidak mengimplementasikan HTB pada Queue (baik Simple Queue maupun Queue Tree), ternyata ada beberapa parameter yang tidak bekerja seperti yang kita inginkan.Beberapa parameter yang tidak bekerja adalah priority, dan dual limitation (CIR / MIR).

Pada pembahasan artikel ini, kita akan mengambil contoh sebuah sistem QoS sederhana, di mana kita ingin mengalokasikan bandwidth sebesar 400kbps untuk 3 client, di mana masing-masing client bisa mendapatkan maksimal 200kbps. Di antara ketiga client tersebut, memiliki prioritas yang berbeda, yaitu: 1,2, dan 3.
Untuk mempermudah pemantauan dan pembuktian, kita akan menggunakan queue tree.

Cara paling mudah untuk melakukan queue dengan queue tree, adalah dengan menentukan parameter :

parent (yang harus diisi dengan outgoing-interface),
packet-mark (harus dibuat terlebih dahulu di ip-firewall-mangle),
max-limit (yang merupakan batas kecepatan maksimum), atau dikenal juga dengan MIR (Maximum Information Rate)
Untuk percobaan awal, semua priority diisi angka yang sama: 8, dan parameter limit-at tidak kita isi. Gambar berikut ini adalah ilustrasi apa yang akan terjadi dengan konfigurasi di atas.
Karena alokasi bandwidth yang tersedia hanya 400kbps, sedangkan total akumulasi ketiga client melebihinya (600 kbps), maka ketiga client akan saling berebut, dan tidak bisa diprediksikan siapa yang akan menang (menggunakan bandwidth secara penuh) dan siapa yang akan kalah (tidak mendapatkan bandwidth yang sesuai).

Misalkan q1 adalah client dengan prioritas tertinggi, dan q3 adalah client dengan prioritas terbawah. Kita akan mencoba memasukkan nilai prioritas untuk masing-masing client sesuai dengan prioritasnya.

Tampak pada gambar di atas, meskipun sekarang q1 sudah memiliki prioritas tertinggi, namun ketiga client masih berebutan bandwidth dan tidak terkontrol.

Gambar berikut akan mencoba mengimplementasikan nilai limit-at. Seharusnya, limit-at adalah CIR (Committed Information Rate), merupakan parameter di mana suatu client akan mendapatkan bandwidthnya, apapun kondisi lainnya, selama bandwidthnya memang tersedia.

Ternyata q1 masih tidak mendapatkan bandwidth sesuai dengan limit-at (CIR) nya. Padahal, karena bandwidth yang tersedia adalah 400kbps, seharusnya mencukupi untuk mensuplai masing-masing client sesuai dengan limit-at nya.

Berikutnya, kita akan menggunakan parent queue, dan menempatkan ketiga queue client tadi sebagai child queue dari parent queue yang akan kita buat. Pada parent queue, kita cukup memasukkan outgoing-interface pada parameter parent, dan untuk ketiga child, kita mengubah parameter parent menjadi nama parent queue. Pertama-tama, kita belum akan memasukkan nilai max-limit pada parent-queue, dan menghapus semua parameter limit-at pada semua client.

Tampak pada contoh di atas, karena kita tidak memasukkan nilai max-limit pada parent, maka priority pada child pun belum bisa terjaga.

Setelah kita memasang parameter max-limit pada parent queue, barulah prioritas pada client akan berjalan.

Tampak pada contoh di atas, q1 dan q2 mendapatkan bandwidth hampir sebesar max-limitnya, sedangkan q3 hampir tidak kebagian bandwidth. Prioritas telah berjalan dengan baik. Namun, pada kondisi sebenarnya, tentu kita tidak ingin ada client yang sama sekali tidak mendapatkan bandwidth.

Untuk itu, kita perlu memasang nilai limit-at pada masing-masing client. Nilai limit-at ini adalah kecepatan minimal yang akan di dapatkan oleh client, dan tidak akan terganggu oleh client lainnya, seberapa besarpun client lainnya 'menyedot' bandwidth, ataupun berapapun prioritasnya. Kita memasang nilai 75kbps sebagai limit-at di semua client.

Tampak bahwa q3, yang memiliki prioritas paling bawah, mendapatkan bandwidth sebesar limit-at nya. q1 yang memiliki prioritas tertinggi, bisa mendapatkan bandwidth sebesar max-limitnya, sedangkan q2 yang prioritasnya di antara q1 dan q3, bisa mendapatkan bandwidth di atas limit-at, tapi tidak mencapai max-limit. Pada contoh di atas, semua client akan terjamin mendapatkan bandwidth sebesar limit-at, dan jika ada sisa, akan dibagikan hingga jumlah totalnya mencapai max-limit parent, sesuai dengan prioritas masing-masing client.

Jumlah akumulatif dari limit-at tidaklah boleh melebihi max-limit parent. Jika hal itu terjadi, seperti contoh di bawah ini, jumlah limit-at ketiga client adalah 600kbps, sedangkan nilai max-limit parent hanyalah 400kbps, maka max-limit parent akan bocor. Contoh di bawah ini mengasumsikan bahwa kapasitas keseluruhan memang bisa mencapai nilai total limit-at. Namun, apabila bandwidth yang tersedia tidak mencapai total limit-at, maka client akan kembali berebutan dan sistem prioritas menjadi tidak bekerja.

Sedangkan, mengenai max-limit, max-limit sebuah client tidak boleh melebihi max-limit parent. Jika hal ini terjadi, maka client tidak akan pernah mencapai max-limit, dan hanya akan mendapatkan kecepatan maksimum sebesar max-limit parent (lebih kecil dari max-limit client).

Jika semua client memiliki prioritas yang sama, maka client akan berbagi bandwidth sisa. Tampak pada contoh di bawah ini, semua client mendapatkan bandwidth yang sama, sekitar 130kbps (total 400kbps dibagi 3).

Yang perlu diingat mengenai HTB:

HTB hanya bisa berjalan, apabila rule queue client berada di bawah setidaknya 1 level parent, setiap queue client memiliki parameter limit-at dan max-limit, dan parent queue harus memiliki besaran max-limit.
Jumlah seluruh limit-at client tidak boleh melebihi max-limit parent.
Max-limit setiap client harus lebih kecil atau sama dengan max-limit parent.
Untuk parent dengan level tertinggi, hanya membutuhkan max-limit (tidak membutuhkan parameter limit-at).
Untuk semua parent, maupun sub parent, parameter priority tidak diperhitungkan. Priority hanya diperhitungkan pada child queue.
Perhitungan priority baru akan dilakukan setelah semua limit-at (baik pada child queue maupun sub parent) telah terpenuhi.
Panduan praktis cara perhitungan limit-at dan max-limit

Di asumsikan bandwidth yang tersedia sebesar 1000kbps. Dan jumlah seluruh client adalah 70. Yang perlu diketahui adalah :
Berapa jumlah maksimal client yang menggunakan internet pada saat yang bersamaan. Jumlah ini belum tentu sama dengan jumlah komputer yang ada, apabila semua client tidak pernah terkoneksi secara bersamaan. Sebagai contoh, untuk kasus ini kita asumsikan adalah 50.
Berapa jumlah minimal client yang menggunakan internet pada saat yang bersamaan. Sebagai contoh, untuk kasus ini kita asumsikan adalah 10
Maka, untuk setiap client (1 client dibuatkan 1 rule queue), limit-at nya adalah 1000 / 50 = 20kbps, dan max-limit nya adalah 1000 / 10 = 100 kbps.

Jangan lupa untuk menambahkan parent dengan max-limit sebesar 1000kbps (tidak perlu limit-at), dan memasukkan semua queue client di bawah parent queue. Jika untuk terminal tertentu membutuhkan priority lebih besar, maka kita bisa menggunakan priority yang berbeda-beda, tergantung dengan urutan prioritasnya.
Dibuat oleh: Valens Riyadi - MIKROTIK INDONESIA - www.mikrotik.co.id

CD Instalation

Jika Anda bermaksud menginstall Mikrotik di PC Anda, mungkin file inilah yang Anda butuhkan untuk membuat CD Boot instalasi. [panduan]
mikrotik-4.5.iso

Mikrotik NetInstall
Software yang dibutuhkan untuk melakukan netinstall. Masih dibutuhkan juga modul all_packages di bawah. [panduan].
netinstall.zip
netinstall-4.5.zip


Mikrotik Utility

Winbox
Utility untuk melakukan remote GUI ke Router Mikrotik. For windows.
winbox-2.2.13.exe (34.5 KByte)
winbox-2.2.11.exe (34.5 KByte)
winbox-2.2.10.exe (34.5 KByte)
winbox-2.2.15.exe (36.5 KByte)

Bikin PC Router Dengan Windows XP session 2

membuat PC Router pada Windows XP.

Kebutuhan Hardware :
- 1 buah PC dengan memory minimal 512 mb
- 2 buah LAN Card

Istilah dalam konfigurasi :

- LAN in ; konfigurasi untuk seting jaringan (LAN) internal yang digunakan
- LAN out ; konfigurasi untuk seting IP dari ISP (Modem) ke jaringan internal
- ICS (Internet Connection Sharing) ; fasilitas pada windows XP untuk berbagai pakai koneksi internet pada jaringan.

Langkah-langkah konfigurasi :

- siapkan 1 buah PC yang akan dijadikan router

- pastikan 2 buah LAN Card telah terpasang dan terdeteksi oleh Windows XP

- untuk LAN Card pertama ganti namanya menjadi LAN in dan yang kedua ganti menjadi LAN out (untuk memudahkan seting IP)

- seting IP pada LAN out dengan IP yang telah diberikan oleh ISP (isi IP, Subnet Mask, Gateway, 1st DNS, 2nd DNS)

contoh seting LAN out:
IP : 172.2.2.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Gateway : 172.2.2.1
1st DNS : xxx.xxx.xxx.xxx
2nd DNS : xxx.xxx.xxx.xxx

- aktifkan Internet Connection Sharing (install jika belum ada), dan centang pilihan pada Internet Connection Sharing (lihat bagian PropertiesAdvances pada seting LAN card)

- untuk seting IP LAN in, atur IP agar tidak sama dengan IP lainnya pada jaringan internal, samakan Subnet Mask, kosongkan Gateway, dan samakan DNS.

contoh seting LAN in:
IP : 192.168.2.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Gateway : kosongkan
1st DNS : xxx.xxx.xxx.xxx
2nd DNS : xxx.xxx.xxx.xxx

- LAN in tidak perlu dishare (ICS disable)

- Sekarang untuk workstation, seting IP (bedakan untuk masing-masing IP), Subnet Mask, isikan Gateway dengan IP LAN in, seting DNS

contoh seting Workstation1 :
IP : 192.168.2.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.2.1
1st DNS : xxx.xxx.xxx.xxx
2nd DNS : xxx.xxx.xxx.xxx

Selesai, silahkan dicoba…

Bikin Router Menggunakan Windows XP

Assalamaualakum….

Seperti biasa untuk mengisi waktu, me meluangkan waktu ku untuk membuat ureg-ureg’an di sini, seperti judul di atas yaitu membuat router. Secara singkat Router adalah jembatan di dalam sebuah jaringan komputer


Router di jadikan jembatan antar segmen di sebuah jaringan komputer, contohnya di sebuah gedung memiliki 2 lantai yang nantinya akan menghubungkan jaringan komputer yang berada di lantai 1 dan jaringan lantai 2.

Untuk membuat Routernya ikuti langkah² berikut ini :

1. Siapkan Makanan kecil atau besar(jika ada) + Rokok
2. Siapkan juga kopi 1 cangkir saja.

Syarat dan ketentuan berlaku )
1. Sebuah PC yang sudah terinstall winXP
2. 2 Nic (kartu jaringan yang tidak rusak)

Lantai 1 : Segmen jaringan 192.168.1.0/24
Lantai 2 : Segmen jaringan 192.168.2.0/24

Istilah-istilah:
1. Lan1 : nama konfigurasi kartu jaringan untuk ke lantai 1
2. Lan2 : nama konfigurasi kartu jaringan untuk ke lantai 2

Buka Konfigurasi dari kartu jaringan anda

|=> Pada Lan1 beri nomor IP 192.168.1.1

|=> Pada Lan2 beri nomor IP 192.168.2.1

Kemudian konfiguarsi IP Routing untuk kedua segmen. Caranya :

Klik Start > Run > ketik Regedit [enter]
Masuk ke : HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\Tcpip\Parameters
Ubahlah Nilai dari “IPEnableRouter” menjadi 1
Tutup Regedit.
Restart PC.
tunggu sampai Pc anda hidup lagi. jangan lupa makan+ rokok & kopi silahkan di minum.

dah selesai

Populer

 
Mustain Alibasya Copyright © 2010-2012 Profile Designed by Mustain Alibasya